Advertise

Selasa, 04 April 2023

Awas, Bahaya Modernisasi!

.


Saat ini, dunia sedang berada pada titik puncak kemajuan. Setiap tahun, dunia selalu berubah bahkan berkembang pesat dari satu zaman ke zaman yang lain. Bahkan, segala sesuatu yang bersifat primitif ataupun tradisional berubah menjadi sesuatu yang bersifat modern. Istilah ini biasa disebut dengan ‘modernisasi’.
Modernisasi merupakan suatu proses perubahan cara tradisional menjadi cara baru yang lebih maju. Perubahan ini, mencangkup aspek sosial, aspek ekonomi dan aspek politik. Awalnya, modernisasi telah berkembang pada abad ke-17 hingga abad ke-19. Muculnya istilah ‘modernisasi’ memang memberikan dampak positif terhadap kehidupan manusia. Berbagai kehidupan manusia menjadi lebih mudah dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih. Tidak hanya sebatas teknologi, ide-ide pun mulai berkembang sehingga tidak lagi bersifat jumud dalam berpikir.
Ciri khas modernisasi yang dapat dilihat dari manusia adalah tingkat berpikir, iptek dan sikapnya terhadap penggunaan waktu dan penghargaan terhadap hasil karya manusia yang telah dihasilkan. Namun, perlu diingat bahwa dalam kacamata islam maju mundurnya suatu zaman bukan berdasarkan ukuran-ukaran yang bersifat sekuler. Tapi, maju mundurnya suatu zaman diukur berdasarkan nilai-nilai keislaman.
Akibat adanya modernisasi, gaya kehidupan masyarakat indonesia khususnya sudah banyak yang mengikuti gaya kehidupan ala-barat dan kehidupan terlalu bebas sehingga nilai-nilai islam dalam kehidupan seseorang banyak yang sudah terkikis dan terkoniminasi oleh gaya barat. Selain itu, sikap seseorang menjadi individualistis, dengan kemajuan teknologi yang canggih orang menjadi cenderung suka melakukan aktivitasnya sendiri tanpa membutuhkan orang lain.
Masyarakat semakin berloma-lomba dalam membeli alat tekhnologi yang semakin cannggih, hidup dalam bergelimpangan kekayaan harta dan benda. Hingga terlalu disibukkan oleh urusan ‘duniawi’ yang tidak pernah habis, hingga lupa akan ‘Sang Pencipta’, lupa akan tuhannya. Tanpa memiliki waktu khusus untuk mengingat-Nya. Hingga, akhirnya berujung pada kekacauan dan kegelisahan hati.
Handpone contohnya, salah satu contoh kecil yang lahir dari produk modernisasi. Manusia menjadi lebih mudah dalam menghubungi manusia yang lain dalam waktu yang relatif singkat. Dan, tanpa disadari pola pikir seseorang pun menjadi berubah, handpone menjadi segala-galanya dalam kehidupan, lebih sering dipegang daripada Al-qur’an yang menjadi pedoman hidup manusia sendiri. Jika, manusia dapat meluruskan pola pikirnya, maka ia dapat menjadikan handpone sebagai sumber dakwah. Dengan meng-upload ajakan beribadah, peringatan akan perbuatan maksiat dan sebagainya. Bukan untuk menggunjing saudaranya sendiri atau menebarkan berita hoax.
Modernisasi tidak bisa kita hindari, karena akan terus datang dengan segala macam cara dan perubahan yang tidak bisa ditolak. Maka, sebagai mahasiswi muslim perlu untuk membentengi aqidah dengan sekokoh mungkin, menambah wawasan yang luas, serta tidak alergi dalam membaca. Sehingga, mampu memilah antara kebenaran dan kebatilan dan menjawab persoalan umat. Karena, adanya ilmu pengetahuan di dalam islam adalah penedkatan kepada Sang Khalik dan menuntut umatnya agar hasil dari iptek itu terarah kepada kemaslahatan bukan untuk kerusakan.
Dan, Sudahkan anda menjadi mahasiswi modern yang sesuai dengan tradisi nilai-nilai islam?